Tata Cara Shalat Dhuha dan Barakah - Dalam Agama Islam, shalat merupakan salah satu kewajiban yang harus sanggup dipenuhi oleh seorang Muslim maupun muslimah. Sebab, shalat dalam Agama Islam menjadi salah satu rukun agama yang terbilang paling penting sesudah syahadat, sehingga dalam keadaan apaun dan bagaimanapun, shalat harus tetap ditegakkan. Namun, ada beberapa jenis shalat yang boleh ditinggalkan meski pemeluk agama Islam bisa melakukannya, diantaranya yakni shalat Dhuha. Namun, bagaimana tata cara shalat dhuha? Berikut yakni klarifikasi hal yang berkaitan dengan shalat dhuha, biar pelaksanaannya mendekati kesempurnaan.
Baca juga: Tata Cara Sholat Tahajud dan Bacaannya |
Baik, berikut akan dijelaskan secara singkat mulai dari apa itu shalat dhuha, tata cara shalat dhuha serta segala hal yang patut diperhatikan terkait shalat dhuha. Shalat dhuha merupakan shalat sunnah yang minimal dikerjakan sebanyak dua rakaat dan maksimal delapan rakaat. Untuk waktunya pelaksanaan shalat dhuha tidak sanggup dikerjakan disetiap waktu, melainkan sesuai dengan namanya. Waktu khusus untuk mengerjakan shalat dhuha yaitu dimulai pada waktu pagi hari atau sekitar pukul 08.00 hingga waktu menjelang siang hari atau sekitar pukul 11.00.
Sedangkan untuk tata cara shalat dhuha, tidak mempunyai tata cara khusus layaknya shalat tasbih ataupun shalat idain. Karena tata cara shalat sunah dhuha sebagaimana layaknya shalat biasanya. Jelasnya yang harus dilakukan oleh seseorang yang ingin mengerjakan shalat dhuha harus tetap dalam keadaan suci, dalam segala hal. Setelah dalam keadaan suci, shalat dhuha harus dikerjakan sesuai dengan waktunya sebagaimana di atas. Jika persyaratan tersebut sudah dilakukan, maka shalat dhuha bisa dimulai sebagaimana layaknya, yakni shalat yang dimulai dengan niat, takbiratul ihram hingga salam.
Setelah waktu serta tata cara shalat dhuha telah dilakukan, maka yang petut diketahui selanjutnya yakni hal-hal yang sebaiknya dilakukan dalam shalat dhuha. Menurut jumhur ulama, shalat dhuha alangkah baiknya jikalau dikerjakan sebanyak empat rakaat. Pendapat ini bukan asal pendapat, namun menurut dalil yang berarti “sebaik-baiknya sesuatu atau pekerjaan yakni yang tengah-tengah”. Begitu juga dengan waktu pelaksanaan shalat dhuha, alangkah baiknya jikalau dikerjakan di waktu pertengahan waktu dhuha, yakni sekitar pukul 09.00 hingga dengan pukul 10.00, atau pertengahan pagi menjelang siang.
Selain itu, tata cara shalat dhuha akan semakin mendekati kesempurnaan jikalau dalam pelaksanaan shalat membaca dua surat-surat tertentu. Pada rakaat pertama, sesudah pembacaan Al-Fatihah membaca surat dhuha. Sedangkan pada rakaat kedua, pelaku shalat dhuha akan lebih baik jikalau membaca surat As-Syams. Kedua surat di atas bukanlah termasuk surat panjang yang terdiri dari ratusan ayat, melainkan surat-surat pendek yang sanggup ditemui dalam Al-Qur’an pada juz 30. Karena kedua tersebut tergolong surat Makkiyah, surat yang diturunkan di Makkah, maka penghafalannya tidak susah.