Emas disebutkan dalam hampir setiap sudut sejarah dunia. Dari peradaban kuno Yunani, Mesir, Nubia dan Roma, emas telah menjadi pusat perdagangan. Para ahli penelitian fosil telah mengamati bahwa potongan-potongan emas alam yang ditemukan di gua-gua Spanyol digunakan oleh Manusia Paleolitik sekitar 40.000 SM. Akibatnya, tidak mengherankan bahwa sumber-sumber sejarah tidak dapat menyetujui tanggal yang tepat mengenai emas pertama kali digunakan. Satu menyatakan bahwa penemuan emas tercatat terjadi sekitar tahun 6000 SM. Namun, dilain pihak Pada tahun 4000 SM Suatu budaya, yang berpusat pada Eropa Timur, mulai menggunakan emas sebagai objek dari mode dekoratif dan bahan perhiasan. Pada waktu itu, emas mungkin ditambang di pegunungan Alpen Transylvania atau yang dikenal dengan gunung Pangaion di Thrace, Bulgaria. Selanjutnya, Emas juga dikenal oleh bangsa Sumeria, Iraq selatan pada tahun 3000 SM, dan digunakan untuk perhiasan, dekorasi, alat minum, dan lain-lain yang ditemukan pada makam raja-raja pada zaman itu.
Saat logam mulia emas ditemukan, tidak perlu waktu lama bagi orang-orang untuk menyadari bahwa logam satu ini istimewa. Mulai dari zaman dahulu sudah banyak yang memanfaatkan emas, khususnya di bidang perdagangan dan dijadikan mata uang untuk jual beli.
Seiring perkembangan zaman, emas menjadi salah satu bentuk aset finansial yang banyak diminati investor. Meskipun begitu, ternyata tidak semua investor mengenal dengan baik tentang seluk-beluk emas itu sendiri.
Akibatnya, emas sering disalahpahami perannya. Sebenarnya, apa yang perlu diketahui masyarakat mengenai emas dan investasi emas? Berikut penjelasannya dikutip dari Cermati.
1. Emas jadi alat tukar
Penggunaan emas pertama sebagai uang terjadi sekitar 700 SM, ketika pedagang Lydian memproduksi koin pertama. Hal ini hanya terbuat dari emas 63% dan 27% nya merupakan campuran perak yang dikenal sebagai ‘electrum. ” Unit standar nilai tidak diragukan lagi membantu pedagang Lydian menjadi sukses, karena dengan waktu yg sangat kaya dari Mermnadae, raja terakhir Lydia (570 -546 SM), Lydia telah mengumpulkan timbunan emas yang banyak.
Dalam pasar bebas, emas bisa dianggap sebagai mata uang karena memiliki harga. Harga emas di pasar bebas berfluktuasi terhadap mata uang negara, seperti dolar, yen, atau euro. Emas memiliki kaitan yang erat dengan mata uang dolar Amerika Serikat (AS). Hal ini dikarenakan emas sering kali diperdagangkan dengan menggunakan mata uang tersebut.
Karenanya, ada korelasi terbalik antara harga emas dan dolar AS. Adanya korelasi ini bisa dipertimbangkan ketika harga emas dinilai sebagai nilai tukar. Sama seperti halnya dengan seseorang yang dapat menukarkan dolar AS ke mata uang yen Jepang. Mata uang kertas juga bisa ditukarkan ke emas.
2. Harga emas tergantung suplai dan permintaan
Dalam beberapa analisis yang dilakukan Gold Anti-Trust Action Committee (GATA), mereka mengklaim bisa memprediksi apa yang akan terjadi pada harga emas. GATA mencari tahu pertambahan permintaan emas untuk perhiasan serta industri dan permintaan emas untuk investasi, termasuk permintaan pembatalan hedging oleh perusahaan pertambangan.
GATA melakukan perbandingan total hasil tersebut dengan supply tahunan logam mulia emas (supply pertambangan, penjualan emas dari bank sentral). GATA melakukan analisis pasar emas dengan mempertimbangkan jumlah permintaan dan pengiriman yang memengaruhi pergerakan harga emas.
3. Tambang emas dan permintaan
ika ditarik analisis ke belakang mana kala membandingkan jumlah produksi emas dengan total demand emas dari tahun 1972 hingga 2007, bisa dikatakan bahwa pada saat harga emas mengalami peningkatan, produksi emas sebenarnya tetap atau flat. Hal ini terjadi disebabkan dua alasan utama.
Emas merupakan perhiasan yang digemari oleh kaum hawa. Mulai dari bentuk kalung, gelang, hingga cincin emas selalu menjadi primadona untuk dijadikan perhiasan. Baik itu untuk koleksi, maupun untuk investasi.
Yang terjadi naiknya demand perhiasan berbarengan dengan naiknya harga emas. Kenyataannya, dari 1999 hingga 2000-an terjadi rekor permintaan perhiasan. Namun, bukannya menguat, pasar emas justru melemah.
Hal tersebut menjadi sebuah kondisi yang berlawanan karena biasanya dalam supply dan demand, permintaan yang tinggi akan menyebabkan harga naik. Ternyata hal tersebut disebabkan permintaan emas tersebut berasal dari bank-bank sentral dunia. Bank-bank sentral menyimpan emas sebagai cadangan moneter. Motivasi utama dari bank sentral dalam hal ini adalah karena terjadinya pertumbuhan yang signifikan pada cadangan devisa mereka. Cadangan devisa negara-negara BRIC (Brasil, Rusia, India, dan China) telah meningkat lebih dari 5 kali dalam 10 tahun terakhir. Emas berkorelasi negatif dengan dolar AS dan itu sangat bermanfaat bagi bank sentral karena mereka adalah pemegang dolar AS. Dengan memiliki emas dalam cadangan mereka, mereka memiliki lindung nilai yang sangat positif untuk melindungi posisi dolar AS mereka.
Sejak tahun 2007 hampir seluruh negara emerging market (kecuali Indonesia dan Afrika Selatan) berlomba-lomba menambah cadangan emas mereka.
Nah, penting juga untuk kita ketahui ketika akan menjadikan emas sebagai investasi adalah mengetahui apakah emas tersebut asli ataukah tidak. Lalu bagaimana cara membedakan emas yang asli dan palsu. Sebagai tips awal, jika ingin membeli perhiasan atau berinvestasi emas, pastikan membeli di toko-toko emas dengan sertifikasi yang sudah terkenal atau teruji. Dengan sertifikasi tersebut paling tidak kita sudah mendapat garansi awal bahwa emas yang kita beli benar-benar asli sesuai spesifikasi yang ada di sertifikat.
Tetapi jika ingin memeriksa untuk diri sendiri, berikut adalah beberapa cara untuk mengetahui ciri-ciri emas asli atau palsu atau berkarat rendah.
1. Amati Secara Visual
Cara paling mudah yang untuk memeriksa apakah sebuah emas asli atau palsu adalah dengan melihat ciri-ciri visualnya. Amati tanda-tanda tertentu yang merupakan ciri emas murni. Biasanya dalam logam mulia atau perhiasan emas ada cap yang menandakan kadar emas, misal dalam fineness ( 1-999 atau 0.1-0.999) atau dalam karat ( 10K , 14K , 18K , 22K atau 24K ).
2. Gigit Emas
Jika Anda melihat atlet Olimpiade menggigit medali emas yang baru mereka peroleh, hal tersebut lazim dan bukan tanpa tujuan. Gigit emas Anda dengan tekanan yang sedang. Cek apakah emas tersebut terdapat bekas gigitan. Secara teori, jika emas asli, maka akan menunjukkan bekas goresan gigi, bekas tersebut semakin dalam jika emasnya adalah murni 24 karat.
3. Pengujian Menggunakan Magnet
Gunakan sebuah magnet yang kuat, jangan gunakan magnet-magnet hias yang digunakan di lemari es. Pegang magnet dan arahkan ke emas. Emas bukanlah logam magnetik, sehingga jika emas yang kita uji tertarik ke magnet dan menempel, bisa dipastikan bahwa emas tersebut palsu.
Saat logam mulia emas ditemukan, tidak perlu waktu lama bagi orang-orang untuk menyadari bahwa logam satu ini istimewa. Mulai dari zaman dahulu sudah banyak yang memanfaatkan emas, khususnya di bidang perdagangan dan dijadikan mata uang untuk jual beli.
Seiring perkembangan zaman, emas menjadi salah satu bentuk aset finansial yang banyak diminati investor. Meskipun begitu, ternyata tidak semua investor mengenal dengan baik tentang seluk-beluk emas itu sendiri.
Akibatnya, emas sering disalahpahami perannya. Sebenarnya, apa yang perlu diketahui masyarakat mengenai emas dan investasi emas? Berikut penjelasannya dikutip dari Cermati.
1. Emas jadi alat tukar
Penggunaan emas pertama sebagai uang terjadi sekitar 700 SM, ketika pedagang Lydian memproduksi koin pertama. Hal ini hanya terbuat dari emas 63% dan 27% nya merupakan campuran perak yang dikenal sebagai ‘electrum. ” Unit standar nilai tidak diragukan lagi membantu pedagang Lydian menjadi sukses, karena dengan waktu yg sangat kaya dari Mermnadae, raja terakhir Lydia (570 -546 SM), Lydia telah mengumpulkan timbunan emas yang banyak.
Dalam pasar bebas, emas bisa dianggap sebagai mata uang karena memiliki harga. Harga emas di pasar bebas berfluktuasi terhadap mata uang negara, seperti dolar, yen, atau euro. Emas memiliki kaitan yang erat dengan mata uang dolar Amerika Serikat (AS). Hal ini dikarenakan emas sering kali diperdagangkan dengan menggunakan mata uang tersebut.
Karenanya, ada korelasi terbalik antara harga emas dan dolar AS. Adanya korelasi ini bisa dipertimbangkan ketika harga emas dinilai sebagai nilai tukar. Sama seperti halnya dengan seseorang yang dapat menukarkan dolar AS ke mata uang yen Jepang. Mata uang kertas juga bisa ditukarkan ke emas.
2. Harga emas tergantung suplai dan permintaan
Dalam beberapa analisis yang dilakukan Gold Anti-Trust Action Committee (GATA), mereka mengklaim bisa memprediksi apa yang akan terjadi pada harga emas. GATA mencari tahu pertambahan permintaan emas untuk perhiasan serta industri dan permintaan emas untuk investasi, termasuk permintaan pembatalan hedging oleh perusahaan pertambangan.
GATA melakukan perbandingan total hasil tersebut dengan supply tahunan logam mulia emas (supply pertambangan, penjualan emas dari bank sentral). GATA melakukan analisis pasar emas dengan mempertimbangkan jumlah permintaan dan pengiriman yang memengaruhi pergerakan harga emas.
3. Tambang emas dan permintaan
ika ditarik analisis ke belakang mana kala membandingkan jumlah produksi emas dengan total demand emas dari tahun 1972 hingga 2007, bisa dikatakan bahwa pada saat harga emas mengalami peningkatan, produksi emas sebenarnya tetap atau flat. Hal ini terjadi disebabkan dua alasan utama.
- Pertama, selama terjadi tren harga emas yang turun, perusahaan tambang emas dipaksa untuk meningkatkan kualitas emas agar lebih tinggi. Dengan kata lain, perlu menambang porsi bijih dengan kualitas yang lebih baik. Pada saat harga emas mulai naik, aktivitas tambang akan diubah dengan menambang biji emas dengan kualitas yang lebih rendah.
- Kedua, pada saat periode harga emas mengalami penurunan, biaya untuk kegiatan eksplorasi menurun. Jadi, saat harga emas meningkat, hanya akan ada sedikit perusahaan pertambangan yang akan beroperasi. Perusahaan tambang membutuhkan waktu paling tidak 7-10 tahun dari penemuan bijih untuk mulai melakukan kegiatan tambangnya.
Emas merupakan perhiasan yang digemari oleh kaum hawa. Mulai dari bentuk kalung, gelang, hingga cincin emas selalu menjadi primadona untuk dijadikan perhiasan. Baik itu untuk koleksi, maupun untuk investasi.
Yang terjadi naiknya demand perhiasan berbarengan dengan naiknya harga emas. Kenyataannya, dari 1999 hingga 2000-an terjadi rekor permintaan perhiasan. Namun, bukannya menguat, pasar emas justru melemah.
Hal tersebut menjadi sebuah kondisi yang berlawanan karena biasanya dalam supply dan demand, permintaan yang tinggi akan menyebabkan harga naik. Ternyata hal tersebut disebabkan permintaan emas tersebut berasal dari bank-bank sentral dunia. Bank-bank sentral menyimpan emas sebagai cadangan moneter. Motivasi utama dari bank sentral dalam hal ini adalah karena terjadinya pertumbuhan yang signifikan pada cadangan devisa mereka. Cadangan devisa negara-negara BRIC (Brasil, Rusia, India, dan China) telah meningkat lebih dari 5 kali dalam 10 tahun terakhir. Emas berkorelasi negatif dengan dolar AS dan itu sangat bermanfaat bagi bank sentral karena mereka adalah pemegang dolar AS. Dengan memiliki emas dalam cadangan mereka, mereka memiliki lindung nilai yang sangat positif untuk melindungi posisi dolar AS mereka.
Sejak tahun 2007 hampir seluruh negara emerging market (kecuali Indonesia dan Afrika Selatan) berlomba-lomba menambah cadangan emas mereka.
Nah, penting juga untuk kita ketahui ketika akan menjadikan emas sebagai investasi adalah mengetahui apakah emas tersebut asli ataukah tidak. Lalu bagaimana cara membedakan emas yang asli dan palsu. Sebagai tips awal, jika ingin membeli perhiasan atau berinvestasi emas, pastikan membeli di toko-toko emas dengan sertifikasi yang sudah terkenal atau teruji. Dengan sertifikasi tersebut paling tidak kita sudah mendapat garansi awal bahwa emas yang kita beli benar-benar asli sesuai spesifikasi yang ada di sertifikat.
Tetapi jika ingin memeriksa untuk diri sendiri, berikut adalah beberapa cara untuk mengetahui ciri-ciri emas asli atau palsu atau berkarat rendah.
1. Amati Secara Visual
Cara paling mudah yang untuk memeriksa apakah sebuah emas asli atau palsu adalah dengan melihat ciri-ciri visualnya. Amati tanda-tanda tertentu yang merupakan ciri emas murni. Biasanya dalam logam mulia atau perhiasan emas ada cap yang menandakan kadar emas, misal dalam fineness ( 1-999 atau 0.1-0.999) atau dalam karat ( 10K , 14K , 18K , 22K atau 24K ).
2. Gigit Emas
Jika Anda melihat atlet Olimpiade menggigit medali emas yang baru mereka peroleh, hal tersebut lazim dan bukan tanpa tujuan. Gigit emas Anda dengan tekanan yang sedang. Cek apakah emas tersebut terdapat bekas gigitan. Secara teori, jika emas asli, maka akan menunjukkan bekas goresan gigi, bekas tersebut semakin dalam jika emasnya adalah murni 24 karat.
3. Pengujian Menggunakan Magnet
Gunakan sebuah magnet yang kuat, jangan gunakan magnet-magnet hias yang digunakan di lemari es. Pegang magnet dan arahkan ke emas. Emas bukanlah logam magnetik, sehingga jika emas yang kita uji tertarik ke magnet dan menempel, bisa dipastikan bahwa emas tersebut palsu.