Artikel ini akan membahas wacana Pengendalian Penyimpangan Sosial, Pengendalian Sosial, Pengertian Pengendalian Sosial, Ciri-ciri Pengendalian Sosial, Tujuan Pengendalian Sosial, Fungsi Pengendalian Sosial
Maka tidak heran kalau dalam suatu kelompok terdapat salah satu individu yang selalu ingin tampil menonjol, tidak mau kalah, pendapatnya ingin selalu dituruti, dan ingin menang sendiri.
Tentu saja sikap ibarat itu tidaklah bijaksana, sekaligus memperlihatkan sempitnya contoh pikir dan contoh pandangnya, alasannya segala sesuatu hanya diukur berdasarkan dirinya sendiri.
Dalam hidup bermasyarakat sangat dibutuhkan kemampuan memahami kondisi orang lain sekaligus kemampuan memandang segala sesuatu dengan sudut pandang yang lebih luas. Kemampuan tersebut ditunjukkan dalam bentuk pengendalian diri (self control).
Ketidakmampuan seseorang mengendalikan diri selain ditunjukkan dalam bentuk ingin mendominasi lingkungannya, juga diwujudkan dalam bentuk sikap yang cenderung emosional dan menuruti cita-cita tanpa dilandasi contoh anutan rasional yang alhasil hanya berbuah penyesalan.
Masyarakat akan memperlihatkan evaluasi kepada warganya bukan berdasarkan kekayaan atau penampilan
lahiriahnya saja, melainkan sejauh mana ia menaati aturan yang berlaku di masyarakat tersebut.
Meskipun ia seorang yang kaya raya dan berpenampilan meyakinkan, akan tetapi tidak pernah menaati aturan yang berlaku, maka ia tetap akan dicela.
Seringkali aturan yang dibentuk pemerintah diabaikan begitu saja oleh sebagian warga, maka tindakan tegas sering dilakukan oleh pegawapemerintah untuk menegakkan aturan tersebut.
Untuk mengatasi makin meningkatnya kasus- masalah pelanggaran aturan pemerintah pernah menciptakan kebijakan untuk menayangkan wajah koruptor dan pelaku tindak kejahatan lainnya di televisi, dengan maksud mempermalukan pelaku kejahatan.
Hal ini bertujuan biar masyarakat jangan melaksanakan hal yang sama kalau tidak ingin dipermalukan di depan umum.
Bagi orang yang menyadari bahwa insan hidup sebagai mahkluk sosial, dikucilkan oleh kelompoknya merupakan suatu eksekusi yang berat.
Bagi yang dikucilkan, kalau ia diterima kelompok yang baru, itu pun niscaya akan mengundang pertanyaan, mengapa ia dijauhi oleh kelompok asalnya dan dicurigai hanya akan mencari laba sendiri, sehingga kelompok barunya tersebut belum bisa pribadi mendapatkan secara penuh.
Demikian halnya bagi masyarakat modern, pelanggaran aturan akan dikenai hukuman hukum. Orang yang pernah menjalani hukuman, apa pun penyebabnya akan menjadi sebuah noda.
Secara normal, tidak ada satu pun orang yang ingin dicap sebagai noda bagi kelompok sosial mana pun, lantaran hal tersebut sanggup merusak gambaran atau nama baiknya, sehingga menghambat kegiatan sosialnya.
Baca Juga : Bentuk-bentuk Hubungan Sosial
Pengendalian Penyimpangan Sosial
Pada hakikatnya kodrat insan sebagai mahkluk individu mempunyai sejumlah cita-cita yang bertujuan menguntungkan dan mengutamakan diri sendiri.Maka tidak heran kalau dalam suatu kelompok terdapat salah satu individu yang selalu ingin tampil menonjol, tidak mau kalah, pendapatnya ingin selalu dituruti, dan ingin menang sendiri.
Tentu saja sikap ibarat itu tidaklah bijaksana, sekaligus memperlihatkan sempitnya contoh pikir dan contoh pandangnya, alasannya segala sesuatu hanya diukur berdasarkan dirinya sendiri.
Dalam hidup bermasyarakat sangat dibutuhkan kemampuan memahami kondisi orang lain sekaligus kemampuan memandang segala sesuatu dengan sudut pandang yang lebih luas. Kemampuan tersebut ditunjukkan dalam bentuk pengendalian diri (self control).
Ketidakmampuan seseorang mengendalikan diri selain ditunjukkan dalam bentuk ingin mendominasi lingkungannya, juga diwujudkan dalam bentuk sikap yang cenderung emosional dan menuruti cita-cita tanpa dilandasi contoh anutan rasional yang alhasil hanya berbuah penyesalan.
Pengendalian Sosial
1. Pengertian Pengendalian Sosial
Pengertian pengendalian sosial berdasarkan beberapa hebat sosiologi ialah sebagai berikut.a. Menurut Bruce J. Cohen
Pengendalian sosial ialah cara-cara atau metode yang dipakai untuk mendorong seseorang biar berperilaku selaras dengan kehendak kelompok atau masyarakat luas tertentu.b. Menurut Peter Berger
Pengendalian sosial ialah cara yang dipergunakan masyarakat untuk menertibkan anggota yang menyimpang.c. Menurut Joseph S. Roucek
Pengendalian sosial ialah proses bersiklus maupun tidak di mana individu dibujuk, diajarkan, dan dipaksa untuk beradaptasi pada kebiasaan dan nilai hidup kelompok.2. Ciri-ciri Pengendalian Sosial
Secara spesifik pengendalian sosial mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.- Pengendalian sosial sebagai suatu cara, metode atau teknik tertentu yang dipergunakan masyarakat untuk mengatasi ataupun mencegah terjadinya penyimpangan sosial.
- Pengendalian sosial dipergunakan untuk mewujudkan keselarasan antara stabilitas dengan perubahan-perubahan yang terus terjadi di suatu masyarakat.
- Pengendalian sosial sanggup dilakukan oleh kelompok terhadap kelompok lain, atau oleh suatu kelompok terhadap individu.
- Pengendalian sosial dilakukan secara timbal balik meskipun tidak disadari oleh kedua belah pihak.
3. Tujuan Pengendalian Sosial
Pengendalian sosial mempunyai arti yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat, lantaran pengendalian sosial bertujuan:- Agar sanggup terwujud keserasian dan ketenteraman dalam mayarakat.
- Agar pelaku penyimpangan sanggup kembali mematuhi normanorma yang berlaku.
- Agar masyarakat mau mematuhi norma-norma sosial yang berlaku baik dengan kesadaran sendiri maupun dengan paksaan.
4. Fungsi Pengendalian Sosial
Fungsi pengendalian sosial ialah sebagai berikut.a. Mempertebal doktrin masyarakat terhadap norma sosial
Dengan adanya aturan-aturan yang diberlakukan untuk warga masyarakat sebagai bentuk pengendalian sosial, diharapkan masyarakat mempunyai kesadaran bahwa hidup bermasyarakat tidaklah sanggup dilakukan secara seenaknya sendiri, melainkan harus diadaptasi dengan aturan atau norma sosial, dan bukan norma berdasarkan dirinya sendiri.b. Memberikan imbalan kepada warga yang menaati norma
Dengan adanya pengendalian sosial dalam bentuk aturan atau norma sosial, maka bagi yang melanggar akan memperoleh hukuman (imbalan negatif) dan bagi warga yang menaati akan mendapatkan kebanggaan (imbalan positif).Masyarakat akan memperlihatkan evaluasi kepada warganya bukan berdasarkan kekayaan atau penampilan
lahiriahnya saja, melainkan sejauh mana ia menaati aturan yang berlaku di masyarakat tersebut.
Meskipun ia seorang yang kaya raya dan berpenampilan meyakinkan, akan tetapi tidak pernah menaati aturan yang berlaku, maka ia tetap akan dicela.
Seringkali aturan yang dibentuk pemerintah diabaikan begitu saja oleh sebagian warga, maka tindakan tegas sering dilakukan oleh pegawapemerintah untuk menegakkan aturan tersebut.
c. Mengembangkan rasa malu
Budaya aib sebetulnya salah satu bentuk pengendalian sosial yang sangat ampuh, apalagi bangsa Indonesia yang dikenal mempunyai kebudayaan yang mengutamakan perasaan.Untuk mengatasi makin meningkatnya kasus- masalah pelanggaran aturan pemerintah pernah menciptakan kebijakan untuk menayangkan wajah koruptor dan pelaku tindak kejahatan lainnya di televisi, dengan maksud mempermalukan pelaku kejahatan.
Hal ini bertujuan biar masyarakat jangan melaksanakan hal yang sama kalau tidak ingin dipermalukan di depan umum.
d. Mengembangkan rasa takut
Pada umumnya setiap aturan disertai dengan sanksi, baik secara tertulis maupun tidak tertulis. Misalnya bagi masyarakat sopan santun yang melanggar tradisi akan mendapatkan hukuman dikucilkan oleh kelompok sosialnya.Bagi orang yang menyadari bahwa insan hidup sebagai mahkluk sosial, dikucilkan oleh kelompoknya merupakan suatu eksekusi yang berat.
Bagi yang dikucilkan, kalau ia diterima kelompok yang baru, itu pun niscaya akan mengundang pertanyaan, mengapa ia dijauhi oleh kelompok asalnya dan dicurigai hanya akan mencari laba sendiri, sehingga kelompok barunya tersebut belum bisa pribadi mendapatkan secara penuh.
Demikian halnya bagi masyarakat modern, pelanggaran aturan akan dikenai hukuman hukum. Orang yang pernah menjalani hukuman, apa pun penyebabnya akan menjadi sebuah noda.
Secara normal, tidak ada satu pun orang yang ingin dicap sebagai noda bagi kelompok sosial mana pun, lantaran hal tersebut sanggup merusak gambaran atau nama baiknya, sehingga menghambat kegiatan sosialnya.
e. Menciptakan sistem hukum
Pengendalian sosial merupakan bentuk aturan yang merupakan belahan dari sistem hukum. Pelaku penyimpangan sosial selain melanggar norma juga dikategorikan melanggar hukum. Ciri khas produk aturan ialah adanya aturan yang dilengkapi dengan hukuman tegas.Baca Juga : Bentuk-bentuk Hubungan Sosial