Birama, bagi beberapa kalangan tentu masih sulit mengetahui arti yang kerap ditemui dalam seni musik ini yang dimana intinya musik mempunyai bunyi yang disebut dengan Nada.
Dalam hal ini kekerabatan Nada dengan pembahasan berupa Birama tidak terlepas. Demikian berarti bahwa Nada yaitu bunyi dengan getaran yang teratur dalam setiap detik dan sifat tinggi, Panjang, keras, lembut dan warna yang berbeda.
Ketukan ataupun bunyi dengan gejala tertentu merupakan mengambarkan hadirnya seni dalam musik.
Sehingga insan yang mendengarkan musik sanggup menuangkan dalam sarana berupa media.
Pada musik sendiri merupakan kata yang secara etimologi berasal dari bahasa Yunani yang disebut dengan "Mousikos".
Arti dari Mousikos sendiri dilambangkan dengan ilahi keindahan yang mempunyai kekuasaan di bidang seni dan keilmuan.
Pengertian Birama: Apa itu Birama?
Secara umum, pengertian Birama secara etimologi disebut juga dalam bahasa belanda dengan kata "Maat". Sedangkan dalam bahasa latin disebut dengan "Metrum". Kedua penamaan birama tersebut diartikan bahwa Birama yaitu ketukan-ketukan.
Sedangkan pengertian Birama secara terminologi yaitu ketukan yang tiba secara berulang-ulang dengan teratur dalam waktu yang sama pada lagu dan dengan penulisan dibatasi oleh garis-garis vertikal.
Selain definisi tersebut, Birama juga pengertian yang mana birama diartikan sebagai suatu unsur seni musik yang berbentuk melalui tanda berupa ketukan atau sanggup juga ayunan yang berulang dengan waktu yang sama dan juga teratur.
Unsur-Unsur Birama
Adapun unsur-unsur penyusun suatu birama antara lain:
- Di dalam birama terdapat unsur waktu yang ditandai dengan nilai hitungan
- Di dalam birama terdapat unsur jalinan bunyi bertekanan berat dan ringan
- Di dalam birama terdapat juga ruang kosong tanpa bunyi namun tetap dihitung dalam waktu hitungan (ketuk/pulsa)
Fungsi Birama
Selain itu, terdapat fungsi birama sehingga sejumlah musik yang didengarkan sanggup menarik. Adapun fungsi tersebut terbagi atas dua yakni fungsi musical dan fungsi symbol.
1. Fungsi Musikal
Secara musikal birama mempunyai fungsi untuk membangun irama. Dari satuan unit-unit birama yang berulang terbentuklah irama. Maksud dari fungsi musikal tersebut sanggup diartikan bahwa dalam membangun irama, satuan unit-unit birama yang berulang irama biasanya terdiri dari warna bunyi berat (rendah) dan ringan (tinggi). Selain itu, Warna Bunyi Berat umumnya jatuh pada ketukan pertama dan warna bunyi ringan umumnya jatuh pada ketukan selanjutnya
2. Fungsi Simbol
Secara simbol musikal, birama menunjukkan pengertian mengenai hitungan dasar irama dalam musik. Birama umumnya dismbolkan dengan angka potongan diantaranya: Birama 2/2, Birama 2/4, Birama ¾, Birama 4/4, Birama, 6/8 dan sebagainya.
Birama merupakan suatu tanda untuk menunjukan jumlah ketukan dalam satu ruas birama. Diketahui dalam satu ruas birama ditunjukan oleh batas-batas garis vertikal yang disebut dengan garis birama.
Hal demikian sanggup dilihat dari diatonis. Namun, untuk musik pentatonis mempunyai penggunaan garis birama yang tidak biasa ditemukan.
Sehingga dalam tangga nada diatonis terdapat petak-petak yang dibatasi garis birama disebut dengan ruas birama.
Sedangkan dalam setiap birama dalam musik mempunyai tekanan bunyi yang teratur disebut dengan arsis dan aksen.
Hal yang dimaksud dengan Arsis mempunyai arti bahwa arsis yaitu birama yang ringan. Sedangkan untuk definisi aksen yaitu birama yang kuat.
Penulisan birama pada umumnya ditulis dalam tanda atau pola berupa angka potongan misalnya 2/4, 3/4, 4/4, dan 6/8. Maksud dari arti diatas, dimana angka di atas tanda “/” (pembilang) yang menunjukan jumlah ketukan.
Sedangkan tanda yang berupa angka di atas tanda “/” (penyebut) menunjukan nilai nada dalam satu ketukan. Birama yang nilai penyebutnya genap disebut dengan birama bainar.
Sedangkan birama yang penyebutnya dengan bentuk ganjil disebut dengan birama ternair. Contoh: pada pola di atas dituliskan dengan tanda 2/4.
Tanda birama 2/4 mempunyai arti bahwa di setiap birama dalam lagu tersebut berisi 2 ketukan/hitungan yang masing-masing hitungan bernilai 1/4.
Ilustrasi: Pengertian Birama, Macam-Macam, Fungsi & Unsur Tanda Birama Beserta Contohnya |
Macam-Macam Pola Tanda Birama
Sebagaimana klarifikasi diatas yang telah menjelaskan mengenai pengertian dan jenis-jenis tanda yang terdapat atau dipakai dalam birama. Adapun lebih jelasnya akan macam jenis tanda yang terdapat dalam birama antara lain:
1. Birama 2/4
Birama 2/4 yaitu suatu birama yang dimana setiap birama terdiri atas dua ketukan. Jenis-jenis birama dengan ketukan 2/4 juga sering ditemui. Bahkan terdapat banyak macam-macam pola lagu di Indonesia yang berbirama 2/4 antara lain
- Ampar-Ampar Pisang dari Kalimantan Selatan
- Manuk Dadali dari Jawa Barat
- Hari Merdeka (lagu nasional)
- Cik Cik Periok dari Kalimantan Barat
2. Birama 3/4
Arti dari Birama 3/4, yaitu setiap birama yang terdiri atas tiga ketukan. Adapun macam-macam pola lagu yang berbirama 3/4 yakni:
- Tumpi Wahyu dari Kalimantan Tengah
- Burung Tantina dari Maluku
- Lisoi dari Tapanuli
- Burung Kakatua dari Maluku
3. Birama 4/4
Maksud dari Birama 4/4, mempunyai pengertian yang mana definisi dari Birama 4/4 yaitu setiap birama terdiri atas empat ketukan. Adapun jenis-jenis pola lagu yang memakai Birama 4/4 yaitu:
- Injit Injit Semut dari Sumatera Timur
- Butet dari Tapanuli
- Jali-Jali dari Jakarta
- Ayam Den Lapeh dari Sumatera Barat
- Bungong Jeumpa dari Aceh
4. Birama 6/8
Pengertian Birama 6/8, yaitu berima dengan setiap birama terdiri atas enam ketukan. Adapun macam-macam pola lagu dengan berima 6/8 antara lain Naik-Naik ke Puncak Gunung dari Maluku.
Untuk lebih jelasnya mengenai macam-macam jenis birama diatas, sanggup dilihat pola gambar dibawah ini:
Untuk lebih jelasnya mengenai macam-macam jenis birama diatas, sanggup dilihat pola gambar dibawah ini:
Demikianlah gosip mengenai Pengertian Birama, Macam-Macam, Fungsi & Unsur Tanda Birama Beserta Contohnya. Semoga gosip ini sanggup bermanfaat bagi kita semua dan menghimpun sejumlah kekurangan yang terdapat di kawasan pencarian gosip lainnya. Sekian dan Terima Kasih. Salam Berbagi Teman-Teman.