Perlunya Pemahaman Petani Menanam Cabe
Tidak stabilnya harga cabe dipasaran yang berdampak terjadinya keresahan di masyarakat, diakibatakan kurangnya pemahaman petani tentang cara menanam yang benar. Seperti halnya, petani masih bergantung pada pola tanam berdasarkan ketergantungan musim, dimana petani lebih memilih tanaman lain saat musim hujan tiba, belum lagi cara penanaman dan perawatan yang kurang maksimal. Sementara tanaman cabe akan menghasilkan buah maksimal jika saja petani malakukan polah tanam yang profesional. Untuk mengembangkan budidaya cabe diluar musim perlu diterapkan teknologi budidaya yang tepat dan biasanya berbeda dengan teknologi budidaya pada masa tanam biasa. Dengan penerapan teknologi budidaya cabe merah yang ditanam pada musim penghujan diharapkan dapat dihasilkan cabe yang tidak kalah produksi dan kualitasnya dibanding produksi cabe yang pada ditanam pada musim kemarau.
Berikut tips menanam cabe: Media pembibitan hendaknya disiapkan berupa campuran tanah subur dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1. Pembibitan dapat dilakukan pada kantong plastic atau tempat pembibitan khusus.
Tempat pembibitan hendaknya ternaungi. Penyiraman dilakukan setiap hari atau jika diperlukan; Umur 25 – 30 hari bibit siap ditanam dilapangan.
Teknologi Penyiapan Lahan: Tanah dibersihkan dan dicangkul, hendaknya dibuat bedengan berukuran lebar 120 cm, tinggi 40 – 50 cm, dengan jarak antar bedengan 50 cm. Jika pH rendah dapat diberi kapur dolomit sebanyak ±2 ton/ha, bersamaan dengan pemberian pupuk kandang dan pupuk dasar pada saat pengolahan tanah tahap akhir. Sebagai pupuk dasar dapat diberikan pupuk Urea 300 kg/Ha, SP36 250–300 kg/Ha, KCl 250 kg/Ha, diaduk secara rata. Siram seluruh permukaan bedengan dengan air hingga lembab, kemudian tutup dengan mulsa plastik.
Pemasangan Mulsa Plastik Hitam Perak (MPHP): Mulsa plastik yang digunakan adalah 12 roll/Ha. Pemasangan mulsa dilakukan pada saat terik matahari agar memeudahkan plastik mengembang dan mudah ditarik. MPHP ditebarkan diatas bedengan, warna perak menghadap ke tas den warna hitam menghadap ke tanah. Ttepi-tepi MPHP ditarik kuat ke arah bawah hingga terasa mengembang. Jepit tepi plastik dengan bilah bambu tipis sepanjang 40 cm disepanjang tepinya pada setiap jarak 40–50 cm.
Penanaman: Lubang tanam dibuat dengan jarak tanam 60 cm dalam barisan dan 70 – 80 cm antar barisan. Bibit yang telah disiapkan sebaiknya ditanam pada pagi atau sore hari. Pemeliharaan: Penyulaman dilakukan paling lambat 1 minggu untuk mengganti bibit yang mati atau sakit. Pengairan diberikan dengan cara di leb atau disiram per lubang. Untuk menopang berdirinya tanaman dapat diberi ajir setinggi 125 cm. Tunas–tunas air yang tumbuh di bawah cabang utama dipangkas.
Pengendalian hama: Pengendalian lalat buah yang sering merusak buah cabe dapat dilakukan dengan memasang perangkap berisi methyl eugenol. Pengendalian hama dan penyakit lainnya dilakukan dengan menggunakan pestisida sesuai kebutuhan dengan dosis yang sesuai petunjuk.
Trik panen dan pasca panen: Umur 60–70 hari setelah tanam, cabe dapat dipanen. Buah yang dipanen sudah berwarna merah. Kemasan untuk pengangkutan cabe diberi lubang angin yang cukup atau menggunakan karung jala. Tempat penyimpanan harus kering, sejuk dan cukup sirkulasi udara.
Salah satu pemicu fluktuasi harga cabe yang tidak stabil adalah karena luasan tanam yang tidak stabil. Ketika musim tanam para petani berbondong-bondong untuk menanam cabe sehingga luasan tanam cabe menjadi tak terkendali. Hal ini akan menyebabkan produksi cabe melimpah dan harga anjlok. Padahan kebutuhan akan cabe lebih cenderung stabil. Begitu pula sebaliknya, jika diluar musim hanya sedikit petani yang tanam sehingga stok pasar sedikit yang mengakibatkan harga melonjak.
Salah satu cara untuk menstabilkan harga cabe adalah dengan mencoba memperluas tanam disaat diluar musim. Namun dengan cara tersebut bukan berarti tanpa kendala dalam budidayanya. Budidaya cabe di luar musim biasanya akan mendapat hambatan yang lebih besar.
Dengan pangaturan pola tanam berdasarkan kuota luas tanam, atau membatasi produksi pada masa bertanam normal, dan diikuti dengan melakukan budidaya diluar musim, diharapkan produksi dan harga cabe di pasar akan lebih stabil.
Untuk mengembangkan budidaya cabe diluar musim perlu diterapkan teknologi budidaya yang tepat dan biasanya berbeda dengan teknologi budidaya pada masa tanam biasa. Dengan penerapan teknologi budidaya cabe merah yang ditanam pada musim penghujan diharapkan dapat dihasilkan cabe yang tidak kalah produksi dan kualitasnya dibanding produksi cabe yang pada ditanam pada musim kemarau. (ucenk husain)