Pemanfaatan Potensi Dari Segi Lokasi Wilayah Indonesia

Setiap lokasi pastinya memiliki keunikan serta potensi yang tidaklah sama dengan lokasi di belahan bumi yang lainnya. Atau dengan kata lain tidak ada satu lokasi pun yang karakteristiknya sama persis dengan lokasi yang lain. Demikian juga dengan Indonesia. Indonesia juga memiliki karakteristik tersendiri yang juga berbeda dengan wilayah lainnya, sekaligus menyimpan potensi yang dimilikinya. Apa saja potensi yang dimiliki Indonesia? Apa saja yang dilakukan bangsa Indonesia untuk memanfaatkan potensi tersebut?

Secara astronomis, Indonesia terletak pada 95o BT–141o BT dan 60o LU–11LS. Posisi tersebut membuat Indonesia berada pada wilayah tropis. Akibatnya, Indonesia memiliki iklim tropis yang ditandai dengan suhu dan curah hujan yang tinggi. Suhu di Indonesia berkisar antara 27o - 32oC dan curah hujan tahunan berkisar antara 1000-4000 mm/tahun.

Kalai dilihat secara geografis, Indonesia terletak diantara dua benua yaitu benua Asia dan Benua Australia, dan dua samudra yaitu Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Posisi yang demikian menjadikan Indonesia dilalui oleh jalur pelayaran internasional antar negara dan antar benua.
Walaupun tampak rumit, rute pelayaran utama (core route) pelayaran dunia sebenarnya relatif sederhana yaitu menghubungkan Amerika Utara, Eropa, dan Asia Pasifik melalui Terusan Suez, Selat Malaka, dan Terusan Panama. Jika kita perhatikan juga,  Indonesia yang dilalui oleh jalur pelayaran utama dunia merupakan jalur pelayaran komersial paling penting dan melayani pasar utama dunia. Di samping itu, terdapat rute pelayaran pendukung (secondary route) yang melayani pasar yang lebih kecil. Perhatikan, selain dilalui jalur utama, Indonesia juga dilalui oleh jalur pelayaran sekunder.

Jika kita perhatikan peta jalur perhubungan dunia, tampak negara-negara Asia Timur, seperti Jepang dan Korea Selatan, menggunakan jalur Selat Malaka untuk mengirimkan barang-barang ekspor ke berbagai wilayah di dunia seperti Afrika, Timur Tengah, dan Eropa. Demikian juga dengan negara-negara Eropa yang menggunakan Selat Malaka untuk menyalurkan ekspornya ke berbagai negara di Asia.
Peta cincin api pasifik
Keuntungan posisi Indonesia juga dapat dilihat secara geologis. Indonesia berada pada jalur pertemuan tiga lempeng, yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Pasifik, dan Lempeng Hindia. Posisi tersebut membuat Indonesia memiliki banyak gunung api dengan berbagai implikasinya. Keuntungan dari letak geologi seperti ini adalah beragamnya potensi sumber energi dan mineral. Sebagai contoh, energi panas bumi banyak ditemukan di Indonesia karena adanya aktivitas kegunungapian. Aktivitas kegunungapian juga membuat banyaknya batuan yang mengandung berbagai mineral berharga serta menyuburkan tanah. Namun demikian, lokasi ini juga sekaligus menjadikan Indonesia rawan bencana alam, khususnya letusan gunung api dan gempa bumi.

Kita patut bersyukur bahwa kita tinggal di Indonesia yang karena lokasinya memiliki iklim tropis. Suhu udara dan curah hujan yang tinggi membuat beraneka ragam tumbuhan mampu tumbuh dengan baik. Demikian halnya dengan hewan yang beraneka ragam jenisnya. Semuanya merupakan anugerah dari Tuhan YME yang patut kita syukuri.

Secara geologis, Indonesia juga memiliki keuntungan berupa potensi bahan tambang yang beraneka ragam. Berbagai jenis sumber energi dan mineral tersedia di Indonesia karena bahan tambang tersebut ada pada wilayah seperti Indonesia. Indonesia telah memanfaatkan sebagian besar potensi tersebut dengan melakukan eksploitasi dimana hasil eksploitasi tersebut menambah devisa negara untuk kepentingan pembangunan.

Berbagai upaya semestinya dilakukan Indonesia untuk mengambil manfaat dari posisinya yang setrategis secara optimal diantaranya sebagai berikut;
  1. Meningkatkan konektivitas nasional dengan menghubungkan berbagai wilayah di Indonesia, sehingga dapat mengekspor hasil sumber daya alam tanpa hambatan transportasi dan komunikasi.
  2. Memanfaatkan potensi sumber daya alam dengan mengembangkan dan menggunakan teknologi, sehingga memiliki nilai tambah bagi Indonesia.
  3. Meningkatkan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mengolah sumber daya alam dan menghasilkan berbagai produk industri yang dapat diterima pasar internasional.
  4. Menyiapkan infrastruktur perhubungan seperti pelabuhan dan bandara serta kebijakan untuk kelancaran pemasaran.
  5. Menjalin kerja sama dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara maupun kawasan lainnya untuk mengelola lalu lintas pelayaran, sehingga memberi keuntungan dalam pengembangan dan pembangunan kawasan.
  6. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam mengelola sarana dan prasarana perhubungan, sehingga memenuhi standar pelayanan.
LihatTutupKomentar