Berbeda dengan Pak Umar, Pak Gani tetangganya memilih bertanam singkong di ladangnya. Ladang Pak Gani cukup luas. Pak Gani bertanam singkong, karena menurutnya nilai jual tanaman singkong cukup tinggi. Daun singkong dapat dijual untuk dimasak sebagai sayur. Di samping itu, umbinya merupakan salah satu bahan makanan penghasil karbohidrat. Banyak makanan tradisional Indonesia yang menggunakan singkong sebagai bahan bakunya.
Oleh karena itu, ketika liburan Udin juga sempat berkeliling di ladang singkong Pak Gani. Ketika itu, Pak Gani dan beberapa pekerjanya baru saja menanam bibit singkong di ladangnya. Ladang singkong Pak Gani berbentuk persegi panjang dengan luas 100 m2. Di ladangnya ditanam sepuluh baris batang singkong berjejer rapi. Di setiap baris, ditanami dua puluh batang singkong dengan jarak yang sama. Oleh karena baru ditanam, dari kejauhan batang-batang singkong terlihat seperti barisan patok kayu.
Udin sempat berdiri di tengah ladang Pak Gani. Terasa oleh Udin sengatan panas matahari, karena belum ada helai daun singkong yang menaungi ladang. Untuk mengurangi terpaan panas, di sekeliling ladang ditanami pohon buah-buahan. Di bawah pohon buah-buahan tersebut, Pak Gani dan para pekerjanya beristirahat sejenak melepas lelah. Mereka juga biasa menikmati bekal makan siangnya di bawah pohon buah-buahan tersebut.
Di sebelah Timur ladang, terlihat sebuah kolam ikan. Bunyi kecipak air karena gerakan ekor ikan gurame yang menjadi penyejuk suasana di tengah ladang.
Udin menikmati ketika berada di ladang Pak Gani. Sudah terbayang olehnya, sekitar delapan bulan lagi Pak Gani akan memanen hasil ladangnya. Singkong dari ladangnya akan dinikmati oleh banyak orang dalam berbagai bentuk penganan.
Ayo Diskusikan
1. Dalam cerita di atas, mengapa Udin dapat bercerita mengenai suasana di kebun singkong Pak Gani?
Udin mendapatkan informasi mengenai kebun singkong berdasarkan hasil observasi/pengamatan.
2. Apakah Udin perlu wawancara untuk bercerita mengenai suasana di kebun singkong Pak Gani?
Udin tidak melakukan wawancara untuk mencari informasi mengenai kebun singkong.
3. Apakah Udin perlu mencari data dari sumber bacaan lain mengenai kebun singkong untuk menceritakan suasananya?
Udin tidak mencari data dari sumber bacaan lain mengenai kebun singkong.
4. Apakah bacaan tersebut merupakan jenis laporan investigasi? Coba jelaskan!
Teks tersebut tidak termasuk teks investigasi, karena Udin tidak melakukan investigasi, seperti wawancara atau studi pustaka untuk mendapatkan informasi. Udin hanya melakukan pengamatan secara umum.
Bacaan “Sehari di Ladang Singkong” adalah jenis teks deskripsi. Teks deskripsi menggambarkan suatu objek berdasarkan pengamatan dengan menggunakan panca indera. Teks deskripsi dapat dibuat tanpa melakukan wawancara atau mencari data dari sumber-sumber lain.
Sedangkan teks laporan investigasi menggambarkan objek suatu peristiwa secara terperinci. Untuk menulis teks ini selain melakukan pengamatan, penulis perlu mencari sumber lain untuk mendukung tulisannya. Sumber lain seperti melakukan wawancara dan studi pustaka.
Temukan Jawabannya
Buatlah diagram venn tentang persamaan dan perbedaan teks investigasi dan teks deskripsi.
Sebagai sumber kehidupan, tumbuhan memiliki kandungan gizi yang berguna bagi tubuh manusia. Begitu banyak manfaat tumbuhan bagi kehidupan. Coba bayangkan jika apa yang akan terjadi jika Tuhan Yang Maha Esa tidak menciptakannya.
Bergotong-royong adalah sikap yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila yang merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia? Pancasila mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhan, dengan masyarakat, dan dengan lingkungannya. Pahami kelima sila Pancasila berikut ini.
- Ketuhanan yang Maha Esa
- Kemanusiaan yang adil dan beradab
- Persatuan Indonesia
- Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
- Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila yaitu sebagai berikut;
1. Ketuhanan yang Maha Esa
Nilai-nilai yang terkandung dalam sila “Ketuhanan yang Maha Esa” terkait dengan hubungan antara manusia dengan Tuhannya. Nilai-nilai tersebut antara lain Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, toleransi, kebiasaan beribadah, penghormatan kepada agama atau kepercayaan lain, kerukunan dan kerja sama antarumat beragama.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
Nilai-nilai yang terkandung dalam sila “Kemanusian yang Adil dan Beradab” antara lain pengakuan terhadap adanya martabat manusia dan perlakuan yang adil terhadap sesama manusia.
3. Persatuan Indonesia
Makna yang terkandung dalam sila ketiga merupakan salah satu wujud tekat yang kuat dan utuh dari beberapa aspek kehidupan dalam satu tujuan dan wadah yaitu indonesia. Sedangkan nilai yang terkandung didalal sila ketiga pancasila ini adalah :
- Menempatkan sebuah persatuan dan kesatuan serta kepentingkan dan keselamatan dari bangsa dan negera diatas kepentingan diri sendiri dan juga golongan
- Memiliki rasa cinta terhadap tanah air dan bangsa serta sangat rela untuk berkorban dengan sebuah kepentingan bangsa dan juga negara
- Adanya pengakuan terhadap semua jenis aneka ragam suku bangsa dan budaya bangsa sehingga bisa mendorong kearah persatuan dan kesatuan dari bangsa yang lebih utuh
4. Kerakyatan yang dimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
Sila keempat pancasila memiliki makna bahwa jika setiap warga negara yang berada di Indonesia memiliki hak, kewajiban dan juga kedudukan yang sama dalam sebuah pemerintahan. Sehingga dalam proses pengambilan keputusan diperlukan sebuah musyawarah sehingga mendapatkan kesepakatan berdasarkan asas kekeluargaan. Dan nilai yang terkandung didalamnya adalah :
- Kedaulatan negara yang berada di tangan rakyat
- Rakyat indoneisa adalah warga yang memiliki kedudukan, hak dan juga kewajiban yang sama rata
- Musyawarah untuk mencapai sebuah mufakat dilakukan dengan cara kekeluargaan
- Mengutamakan kepentingan negara diatas kepentingan pribadi dan juga golingan
- Mengutamakan melakukan sebuah musyawarah dalam membuat sebuah keputusan
5. Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat indonesia
Nilai yang terkandung dalam sila kelima pancasila ini adalah :
- Sebuah keseimbangan antara hak dan kewajiban dan harus menghormati hak orang lain
- Selalu bersikap adil dan suka melakukan pertolongan dengan orang lain
- Melakukan perbuatan terpuji dan selalu bersikap dengan rasa kekeluargaan dan gotong royong
- Mencintai segala bentuk kemajuan dan jenis pembangunan bangsa baik dalam bentuk material dan spiritual
Ayo Cari Tahu
Berikan 3 contoh perilaku atau sikap lain dalam kehidupan sehari-hari yang sesuai dengan nilai-nilai sila ke-1. dan ke-2.Nilai-nilai Pancasila | Sikap | Manfaat |
---|---|---|
Sila 1: KeTuhanan | - Beribadah. - Menghormati teman lain yang berbeda agama. | - Hati menjadi tenang. - Hidup rukun. |
Sila 2: Kemanusiaan | - Menghargai teman yang berlainan agama. - Bersikap dan berkata sopan pada semua teman. | - Hidup menjadi nyaman. |
Pancasila yang digali dari akar budaya Indonesia mengandung nilai-nilai luhur yang dijunjung tinggi bangsa Indonesia sejak zaman dulu. Nilai-nilai itu antara lain nilai agama, adat istiadat, dan perjuangan untuk melepaskan diri dari segala bentuk penjajahan.
Nilai-nilai ini mengkristal dalam rumusan Pancasila sebagai perwujudan filsafat kemanusiaan yang mencerminkan hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, dan manusia dengan lingkungan (alam) tempat hidupnya. Rumusannya merupakan suatu pandangan hidup yang diyakini bangsa Indonesia sebagai suatu kebenaran yang dijadikan sebagai falsafah hidup bangsa. Idealisme itu bersifat abstrak yang kemudian dijadikan sebagai ideologi nasional.
Sebagai falsafah hidup bangsa dan ideologi nasional, Pancasila memerlukan norma (aturan) yang bersifat mengatur sehingga memiliki kekuatan hukum yang mengikat dalam pengamalan atau pengejawantahannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Untuk itu, rumusan lima sila dituangkan dalam Pembukaan UUD 1945 dan dijadikan sebagai dasar negara serta merupakan sumber dasar hukum NKRI.
Kebenaran Pancasila yang didasarkan pada filsafat kemanusiaan dalam hubungannya dengan Tuhan, dengan manusia lainnya, dan dengan alam (ruang hidup) telah menempatkannya diakui di antara ideologi-ideologi besar dunia dan di era globalisasi sebagai ideologi terbuka yang bersifat universal.
Moralitas dan Nilai-Nilai Pancasila
Istilah Moral berasal dari bahasa Latin. Bentuk tunggal kata moral yaitu mos sedangkan bentuk jamaknya, yaitu mores yang masing-masing mempunyai arti yang sama, yaitu kebiasaan atau adat. Moral atau moralitas yang berarti adat istiadat, kebiasaan nilai-nilai, dan norma-norma yang selalu berlaku dalam kelompok atau masyarakat.
Moralitas adalah sifat moral atau keseluruhan asas dan nilai yang berkenaan dengan baik dan buruk (Bertens, 2002:7)
Moralitas juga berperan sebagai pengatur dan petunjuk bagi manusia dalam berperilaku agar dapat dikategorikan sebagai manusia yang baik dan dapat menghindari perilaku yang buruk. (Keraf, 1993:10)
Nilai-nilai Pancasila merupakan nilai-nilai yang digali, tumbuh dan berkembang dari budaya bangsa Indonesia, sehingga menjadi ideologi yang tidak diciptakan oleh bangsa lain.